Presiden Pantai Gading Ditangkap
Bakal Disidang, PBB Jamin Keamanan
Selasa, 12 April 2011 – 07:00 WIB

Laurent Gbagbo dan istrinya, Simone. Foto: AP Photo/Aristide Bodegla
Menurut pemerintah Prancis, Gbagbo ditangkap untuk menghindari pertumpahan darah yang lebih besar lagi. Selanjutnya, dia akan diadili. "Banyak pihak di Pantai Gading yang ingin membunuh dia. Tetapi, PBB akan melindungi dia (hingga dia diadili)," kata sebuah sumber di pemerintahan Prancis, seperti dikutip Daily Telegraph.
Ditahannya Gbagbo itu diharapkan bisa meredakan tensi pertikaian di negeri bekas jajahan Prancis tersebut. Sejak November lalu, sekitar 1.300 nyawa melayang. Ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.
Krisis politik di Pantai Gading yang sejak lama terbelah antara kubu utara (Kristen) dan selatan (Islam) memuncak menyusul pemilihan presiden pada November 2010. Komite pemilihan menyatakan Ouattara yang berasal dari wilayah selatan sebagai pemenang, yang lantas diakui PBB dan komunitas internasional.
Gbagbo yang berasal dari utara menganulir kemenangan Ouattara tersebut dan mengklaim dirinyalah yang meraih suara terbanyak. Dua pihak lantas mengangkat senjata. Sejak itulah, keadaan di Pantai Gading memburuk.
ABIDJAN - Perlawanan Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo berakhir. Setelah terkepung di kediamannya di Abidjan bersama pasukan yang setia kepadanya
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi