Presiden (Perem)Puan
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Karena itu, Mega berani tegas menghadapi dua petugas itu.
Mega bisa memaksa Ganjar untuk tidak maju. Mega juga bisa memaksa Jokowi untuk tidak mengajukan calon sendiri.
Akan tetapi, persoalan menjadi pelik ketika calon yang dipilih Mega tidak bisa mengimbangi elektabilitas Ganjar yang selalu masuk 3 besar.
Waktu sudah makin sempit. Mega pun mulai melepas Puan ke palagan.
Harapannya Puan segera bisa bermanuver dan bisa mengerek dukungan.
Gerakan masif dilakukan. Kampanye wacana presiden perempuan pada 2024 pun diluncurkan.
Puan sudah mulai berani sesumbar bahwa 2024 nanti sudah waktunya Indonesia punya presiden perempuan.
Tantangan akan sangat kompeks. Kepemimpinan perempuan di level nasional masih sangat sensitif, terutama di kalangan umat Islam konservatif.
Megawati harus mengamankan trah Soekarno dengan mewariskan kepemimpinan kepada Puan Maharani sebagai putri mahkota.
- Wamendagri Masih Menunggu Kehadiran Kepala Daerah dari PDIP di Lokasi Retreat
- 19 Kepala Daerah PDIP di Jateng Absen dari Retret Akmil, Tunggu Arahan Megawati
- Tunda Ikut Retret, Agustina Wilujeng Tunggu Arahan Lanjutan dari Megawati
- PDIP Menentang Retret Kepala Daerah, Prabowo Terancam Kehilangan Legitimasi Politik
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk
- 4 Kepala Daerah Jabar dari PDIP Tidak Ikut Retret ke Magelang, Ini Sebabnya