Presiden Perintahkan TNI-Polri Kerahkan Personil

jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta Pemerintah Daerah Jawa Timur sigap dalam penanganan para pengungsi akibat letusan Gunung Kelud di Kediri, Jatim.
Hal ini disampaikan Presiden saat membuka rapat terbatas dengan sejumlah kementerian terkait di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (14/2).
"Sebelumnya tadi pagi sekitar pukul 06.00 saya sudah bicara langsung dengan Kepala BNPB Syamsul Maarif yang sekarang juga sudah di lokasi. Saya juga sudah bicara dengan Gubernur Jatim Pak Karwo (Soekarwo). Beliau sudah mendekati lokasi, dalam perjalanan dari Surabaya," tutur Presiden saat membuka ratas.
Presiden juga meminta jajaran TNI-Polri agar menurunkan pasukan yang sigap membantu dan mengamankan pengungsi di sekitar letusan Gunung Kelud.
Presiden berharap semua jajaran bekerjasama dengan baik sehingga pengungsi dapat tertangani.
Dalam rapat ini, kata Presiden, Panglima TNI Jenderal Moeldoko tidak dapat hadir karena sedang bertugas ke luar negeri. Oleh karena itu, Presiden meminta KSAL, KSAU dan KSAD untuk berkoordinasi dengan Polri.
"Saya juga sudah beri instruksi pada Panglima TNI, dan Kapolri untuk segera meskipun TNI dan Polri juga sudah digelar di daerah pengungsian sejak minggu lalu. Dengan adanya letusan ini saya minta untuk ditingkatkan intensitas bantuannya," tandas Presiden. (flo/jpnn)
JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta Pemerintah Daerah Jawa Timur sigap dalam penanganan para pengungsi akibat letusan Gunung Kelud
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ekspor Minyak Jelantah Disetop, Pengepul Minta Solusi Permendag 2/2025 ke Kemendag
- Info BKN: Sebegini Formasi PPPK untuk Honorer di Seleksi Tahap 2
- Pengiriman 70 Ribu Batang Rokok Ilegal Digagalkan, Begini Modus Pelaku Mengelabui Petugas
- IKASTARA Legal Gelar Launching dan Seminar Hukum
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal