Presiden Pernah Ingatkan, Buruh Jangan Dirugikan Dalam Pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja
Selasa, 17 Maret 2020 – 02:25 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilum Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Kusnanto Anggoro menilai pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja perlu dibicarakan lebih konstruktif agar terjadi kesepahaman sebelum nantinya ditetapkan menjadi undang-undang.
"Ketika presiden bertemu beberapa tokoh di Istana Bogor, menyatakan narasi (RUU Omnibus Law Cipta Kerja) harus bagus dan melibatkan seluruh stakeholder. Bahkan secara eksplisit Presiden Jokowi menyatakan, jangan sampai kelompok buruh dirugikan," ujar Kusnanto pada diskusi yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Senin (16/3).
Prof Kusnanto yang juga merupakan dosen di Universitas Pertahanan ini lebih lanjut menyatakan permintaan presiden ketika itu ditafsirkan oleh banyak orang. Termasuk para menteri yang juga merupakan perwakilan partai. Padahal, presiden dalam hal ini diyakini bakal berupaya menarik investasi, mempertimbangkan ketenagakerjaan dan daya serap tenaga kerja.
"Saya kira dalam proses penafsiran, suasana bukan tidak objektif sama sekali, tetapi ada subjektivitas. Masing-masing pihak tentu punya kepentingan politik. Mereka-mereka ini belum tentu bisa menafsirkan pesan dari Presiden Jokowi. Ada faktor lain, pertimbangan publik, yaitu elemen society yang juga bagian penting dalam ruang demokrasi," ucapnya.
Kusnanto juga mengemukakan fakta lain pada diskusi mengangkat thema 'Urgensi Omnibus Law: Mengkaji Postulat Keadilan Dalam Relasi Buruh-Korporasi Dalam RUU Omnibus Law Cipta Kerja'. Disebut, tidak benar 33 perusahaan Tiongkok memilih lebih memindahkan perusahaannya ke Vietnam daripada ke Indonesia, karena persoalan upah. Pasalnya, upah di negara itu lebih tinggi daripada di Indonesia.
"Vietnam justru lebih tinggi upah tenaga kerjanya. Karena itu saya kira untuk mengaitkan kebutuhan investasi dengan upah kerja bukan persoalan yang tepat. Ada persoalan yang lebih besar dari itu. Saya berharap (RUU Omnibus Law Cipta Kerja) mampu membawa investasi naik, sementara di sisi lain kesejahteraan buruh juga jangan dilupakan," pungkas Kusnanto.(gir/jpnn)
Ketika presiden bertemu beberapa tokoh di Istana Bogor, menyatakan narasi (RUU Omnibus Law Cipta Kerja) harus bagus dan melibatkan seluruh stakeholder.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
BERITA TERKAIT
- Sesuai Perintah Presiden & Kapolri, Bareskrim Bongkar Judi Online Jaringan Internasional
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK
- Francine Minta Semua Pihak Kedepankan Dialog soal Tuntutan Kenaikan Upah Buruh
- Menaker Yassierli Ajak Serikat Pekerja Terus Bangun Hubungan Industrial yang Harmonis