Presiden PKS Sentil Utang Rezim Jokowi, Ferdinand Hutahaean Bereaksi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menyarankan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mengeluarkan pernyataan provokatif.
Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang menyentil utang rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Syaikhu memprediksi Rezim Jokowi bakal mewariskan utang Rp 7.000 triliun lebih di akhir periode kepemimpinannya.
"Saya sarankan kepada PKS, jangan terlalu provokatif dan membohongi publik soal utang ini," kata Ferdinand Hutahaean kepada JPNN.com, Minggu (2/1)
Dia menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait utang yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.
Sebab, pemerintah melakukan pinjaman yang digunakan untuk sektor produktif dan memberikan pemasukan bagi negara nantinya.
"Pembayaran utang itu sudah ada sumbernya, yaitu dari pendapatan dan laba dari sektor produktif tersebut," lanjutnya.
Meskipun di awal-awal akan terasa berat dengan beban utang tersebut, tetapi Ferdinand meyakini utang bakal terlunasi dan bahkan memberikan keuntungan.
Ferdinand Hutahaean bereaksi menanggapi pernyataan Presiden PKS yang menyentil utang rezim Jokowi. Begini kalimatnya.
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran
- Pemutihan Utang UMKM Dinilai Bisa Menurunkan Angka Kemiskinan, Asalkan
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Ini Isi Pertemuan Tertutup Ahmad Luthfi dengan Prabowo dan Jokowi
- Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas Pilgub Jateng yang Tempatkan Andika Unggul
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya