Presiden Prabowo Dinilai Sukses Membangun Kemandirian Pangan

Presiden Prabowo Dinilai Sukses Membangun Kemandirian Pangan
Eksponen gerakan mahasiswa 1998 dari UGM, Haris Rusly Moti menilai langkah Presiden Prabowo Subianto membangun kemandirian pangan dinilai selaras dengan amanat pembukaan UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Foto: dok sumber

“Kita semua melihat sendiri bagaimana gempuran impor produk industri asing telah meruntuhkan industri nasional kita. Industri manufaktur kita yang menyerap lapangan pekerjaan tinggi ambruk, industri tekstil runtuh, industri pertanian babak belur,” kata Haris.

“PHK dan pengangguran meluas sebagai akibat dari terjadinya deindustrialisasi nasional. Kita memang tidak diuntungkan oleh sistem perdagangan bebas tanpa hambatan tarif, tidak banyak produk industri yang kita ekspor, selain ekstraktif yang duitnya di parkir di luar negeri. Negara yang diuntungkan oleh perdagangan bebas tanpa hambatan tarif adalah yang mempunyai industri produk ekspor,” tambah dia.

Oleh karena itu, Haris mengatakan sangat tepat Gandhi mengajarkan gerakan swadesi yang mengarah pada swarajya atau kemerdekaan. Dalam arti pemerintah oleh negeri sendiri yang bertumpu pada kekuatan sendiri.

“Begitu juga Bung Karno yang menjadi guru ideologis Presiden Prabowo, mewariskan kepada kita tentang Trisakti, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian nasional. Sekali lagi kita mesti memanfaatkan momentum untuk menegakan Trisakti dalam situasi ketika berlangsung perang dagang,” kata Haris.

Melihat data BPS, produksi gabah kering giling (GKG) pada periode Januari-April 2025 mencapai 24,22 juta ton, dengan produksi beras mencapai 13,95 juta ton.

Angka ini, kata Haris, menjadi yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir. Sementara konsumsi beras domestik tercatat sekitar 10,37 juta ton.

“Dengan data BPS ini, dipastikan untuk saat ini kita tidak perlu lagi impor beras,” tuturnya.

Pada pertengahan April 2025, keterangan resmi merilis bahwa Perum Bulog telah berhasil menyerap 1,4 juta ton gabah dari target 2 juta ton pada bulan April 2025. Jika dibandingkan 2022 994 ribu ton, 2023 1,066 juta ton, 2024 1,266 juta ton.

Langkah Presiden Prabowo Subianto membangun kemandirian pangan dinilai selaras dengan amanat pembukaan UUD 1945

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News