Presiden Prabowo Dinilai Sukses Membangun Kemandirian Pangan

Presiden Prabowo Dinilai Sukses Membangun Kemandirian Pangan
Eksponen gerakan mahasiswa 1998 dari UGM, Haris Rusly Moti menilai langkah Presiden Prabowo Subianto membangun kemandirian pangan dinilai selaras dengan amanat pembukaan UUD 1945, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Foto: dok sumber

Melalui Badan Pangan Nasional, pemerintah dalam 6 bulan membuat kebijakan menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp. 6.500 per kilogram.

“Petani kita bisa mempunyai penghasilan jumbo dalam panen raya kali ini,” kata Haris.

“Selama ini petani kita selalu menghadapi kutukan di saat datang musim tanam dan di saat panen raya. Saat musim tanam tiba, petani menghadapi kutukan sulit memperoleh pupuk dan benih unggul. Ketika panen raya datang, petani dihadapkan pada kutukan jatuhnya harga gabah. Petani kita merintih dan merana justru di saat berlangsung panen raya,” tambah dia.

Keterangan Kementerian Pertanian, menurut Haris, problem distribusi pupuk subsidi terhambat oleh birokrasi yang sengaja dibikin ruwet.

Misalnya saja, yakni keharusan melalui lebih dari 145 aturan yang meliputi 41 undang-undang, 23 peraturan pemerintah, 6 peraturan presiden, serta harus melibatkan 11 kementerian dan lembaga.

“Presiden Prabowo Subianto melakukan reformasi dengan menyederhanakan sistem distribusi pupuk, yang kini hanya melibatkan tiga pihak: Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), dan petani. Kebijakan ini sangat positif, distribusi pupuk menjadi lebih cepat dan tepat sasaran, petani kembali aktif menanam, konsumsi pupuk meningkat,” katanya. (dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Langkah Presiden Prabowo Subianto membangun kemandirian pangan dinilai selaras dengan amanat pembukaan UUD 1945


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News