Presiden Prancis Bikin Umat Islam Marah, Polres Jakarta Pusat Jadi Repot
jpnn.com, JAKARTA - Gegara pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel, aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat jadi kerepotan. Pasalnya, mereka terpaksa meningkatkan pengamanan di Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan mulai hari ini sampai dengan 2 November 2020.
“Dari hari ini sampai tanggal 2 nanti ditingkatkan pengamanan. Karena memang akan ada aksi demo,” ujar Heru ketika dikonfirmasi, Jumat (30/10).
Menurut Heru, pemberitahuan aksi demo telah dikirim sejumlah ormas Islam ke Polda Metro Jaya. Kemudian, diteruskan ke Polres Metro Jakpus untuk dilakukan pengamanan.
“Tentu kami fasilitasi nanti mereka untuk melaksanakan aksinya," sambung Heru.
Perwira menengah ini menuturkan, sekarang polisi mengerahkan empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sekitar 400 personel untuk mengamankan Gedung Kedubes Prancis. Jumlah itu akan ditingkatkan pada hari H aksi.
"Kami imbau mereka untuk aksi pada 2 November. Namun demikian kami kepolisian tetap melaksanakan antisipasi, fasilitas jaga di sini bila ada aksi-aksi yang tidak terdaftar atau tidak melaporkan diri ke Polda kami tetep coba antisipasi," kata Heru.
Diketahui, pernyatan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait ekstremisme Islam telah menuai reaksi keras dari berbagai negara, terutama negara Arab dan negara mayoritas Islam, termasuk Indonesia.
Gegara pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron, Polres Jakarta Pusat terpaksa bekerja ekstra keras
- Waspada 2 Begal Sadis di Jakpus Masih Berkeliaran
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Emmanuel Macron Tolak Pengunduran Diri PM Prancis Gabriel Attal
- Presiden Prancis Bertanya Kapan Pindah ke Real Madrid, Mbappe Jawab Malam Ini
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Prancis Bergolak, Presiden Macron Terancam Dimakzulkan Gegara Bela Ukraina