Siap Terima Investor, Presiden Promosikan Potensi Nikel kepada Australia
jpnn.com, NUSA DUA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan potensi cadangan nikel Indonesia kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Adapun potensi nikel Indonesia 23 persen dari cadangan dunia.
Jokowi mengajak Australia berinvestasi di industri baterai kendaraan listrik.
Hal itu disampaikan Kepala Negara saat berbicara dalam penutupan KTT B20 yang juga dihadiri PM Albanese.
“Tetapi saya minta kepada PM Albanese untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja, kita bersama melakukan hilirisasi di Indonesia,” kata Jokowi di Nusa Dua, Bali, pada Senin.
Menurutnya, hilirisasi industri merupakan salah satu strategi yang digiatkan pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Ekspor bahan-bahan mentah yang kami miliki memang harus disetop untuk mendapat nilai tambah di dalam negeri, baik itu berkaitan dengan pendapatan untuk negara dan penciptaan lapangan kerja. Sudah dimulai dari industri nikel dalam rangka membangun ekosistem baterai kendaraan listrik,” tutur Presiden Jokowi.
Indonesia telah mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir dengan target produksi mobil listrik mencapai 600 ribu unit dan 2,45 juta sepeda motor listrik pada 2030.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan potensi cadangan nikel Indonesia kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun