Presiden pun Ikut BPJS

Presiden pun Ikut BPJS
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fahmi Idris. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

Fami pun membeber lebih lengkap soal BPJS. Berikut kutipan wawancaranya di kantor BPJS Kesehatan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu, (15/1) :

Sudah berapa peserta yang terdaftar sejak BPJS Kesehatan diberlakukan 1 Januari lalu?

Sejak tanggal 1 Januari kan kami sudah membuka pendaftaran, itu sudah ratusan yang mendaftar dalam sehari. Nah sedangkan perkembangan ke depan per hari yang mendaftar mencapai 25 ribu orang di seluruh wilayah. Hingga hari ini telah terdaftar dalam data BPJS Kesehatan untuk peserta peralihan 116. 122.065. Itu terdiri dari peserta Askes Sosial, Jamkesmas, TNI/Polri, Jamsostek serta peserta Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). Sementara peserta yang mendaftar secara mandiri yang termasuk kelompok pekerja bukan penerima upah dan bukan pekerja sebanyak 162. 201 orang.

Kalau untuk peralihan Jamkesda hingga saat ini sejumlah 32 kabupaten/kota sudah terintegrasi sebanyak 3. 512. 248 peserta. Kabupaten/kota yang lain menyusul sedang prosesnya. Termasuk jumlah warga miskin yang masuk PBI. Kita mendapat data dari Kementerian Sosial. Setiap enam bulan sekali akan diupdate sesuai dengan perubahan yang ada. Kemensos memberikan itu pada kami.

Apa saja kendala di lapangan?

Saya ingin sedikit beri pandangan yang berbeda terhadap ada komentar bahwa sosialisasi tidak berhasil. Kalau dikatakan tidak berhasil, jelas suatu hal yang perlu kita clear-kan. Buktinya sekarang animo untuk daftar menjadi peserta itu luar biasa. Kami pun sampai buka tenda pendaftaran. Kami sampai merekrut alumni, kami minta tarik lagi, bantuannya dengan insentif yang layak, untuk membantu. Artinya kalau dikatakan tidak berhasil, kok banyak sekali yang mendaftar.

Namun kita paham bahwa Indonesia kan luas. Negara kepulauan, tidak semua orang punya televisi, tidak semua orang langganan media cetak. Mungkin saja ada titik-titik yang mereka belum tahu. Mungkin saja. Tapi kami pada berdasar pada fakta lapangan. Kemudian selama satu tahun ini kami pakai iklan di media elektronik. Kami pakai pihak ketiga, untuk memantau hasil sosialisasi kami. Ternyata animo masyarakat dengan sosialisasi ini meningkat. Sudah paham, tahu, lalu ingin mendaftar.

Bagaimana dengan daerah yang sudah menerapkan Jamkesda? Apakah data pemda langsung dimasukkan ke JKN? Apakah yang ditanggung Pemda juga nantinya harus membayar iuran?

JAMINAN Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah resmi bergulir sejak 1 Januari 2014 lalu. Program

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News