Presiden pun Ikut BPJS

Presiden pun Ikut BPJS
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Fahmi Idris. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

Kemudian karena ini sifatnya asuransi sosial, tidak ada restriksi (pembatasan). Misalnya kalau mau daftar harus ada batasan umur, enggak ada itu. Tidak ada berdasarkan riwayat perjalanan penyakitnya. Tidak ada batasan umur, demografinya, batasan sehat atau tidak. Ini membedakan dengan asuransi komersial. Asuransi komersial kan pasti menghitung nih.

Tapi ini namanya gotong royong, jadi kita bersama-sama jadi manfaatnya besar, iurannya terjangkau, yang tidak mampu dibiayai. Tentu asuransi komersial punya komplemen yang saling melengkapi dengan kita. Misalnya masyarakat ada yang di kelas I, tapi ingin kelas perawatan yang lebih, bisa pakai kelas tambahan. Sifatnya complementary.

Harapan untuk BPJS Kesehatan?

Pertama, kami tentu minta dukungan masyarakat. Bahwa jaminan pelayanan kesehatan ini mesti dibangun dengan prinsip gotong royong. Semua terlibat sehingga program ini jadi program besar dan kesejahteraan rakyat terjamin.

Kedua, kami juga ingin saran dan kritik terus diberikan. Di lapangan seperti apa. Bukan opini ya, kami perlukan kritik dan saran untuk evaluasi dan perbaikan.(flo/fat/jpnn)

 

JAMINAN Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah resmi bergulir sejak 1 Januari 2014 lalu. Program


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News