Presiden SBY Undang 150 Konglomerat ke Cikeas

Presiden SBY Undang 150 Konglomerat ke Cikeas
Salah seorang petugas memeriksa kondisi kendaraan yang akan diekspor di Terminal Mobil Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada akhir pekan lalu. Para pengusaha meminta pemerintah serius dalam upaya peningkatan ekspor untuk menanggulangi krisis. Foto : Mustafa Ramli/Jawa Pos
Pertama, Bank Indonesia (BI) diminta menjaga likuiditas dan stabilitas rupiah. Kedua, jaminan simpanan di perbankan harus dinaikkan dari Rp 100 juta menjadi Rp 1 miliar. ''Itu supaya dana masyarakat disimpan di bank, tidak dibelikan dolar,'' kata ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur itu.

Ketiga, eksporter minyak sawit (crude palm oil/CPO) dan batu bara yang selama ini tidak menggunakan L/C (letter of credit) diharapkan mendapat pengurangan pungutan ekspor (PE) jika mau memakai L/C. Keempat, giro wajib minimum (GWM) bisa diturunkan dari posisi delapan persen saat ini. ''Untuk bank umum seharusnya lima persen dan bank BUMN dua persen. Supaya cost of fund rendah,'' tambahnya.

Kelima, pemerintah mau meningkatkan pembangunan infrastruktur supaya pertumbuhan ekonomi tetap di atas enam persen. Keenam, pemerintah harus berani menurunkan harga BBM bersubsidi hingga lima persen, karena harga minyak dunia sudah turun 40 persen dari sebelumnya. Ketujuh, orang asing boleh membeli properti di Indonesia. Kedelapan, harus dibangun kawasan industri khusus yang berorientasi ekspor. ''Ini untuk menggenjot ekspor karena akibat krisis Amerika kan pasti ada penurunan,'' ujarnya.

Beberapa konglomerat yang bakal menghadiri pertemuan itu, antara lain, Anthony Salim mewakili Grup Salim, James Riady dari Grup Lippo, Hary Tanoesoedibjo dari Grup MNC, dan Tomy Winata dari Grup Artha Graha.

JAKARTA - Hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang 150 konglomerat ke kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Presiden SBY bakal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News