Presiden Sindir TV One dan Metro TV

Presiden Sindir TV One dan Metro TV
Presiden Sindir TV One dan Metro TV

jpnn.com - SENTUL--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan sikap prihatinnya terhadap media massa, yang menurutnya tidak berimbang dalam memberikan informasi seputar Pilpres mendatang.

Ia menyatakan, pers sudah terkotak-kotak karena bersikap memihak. Sebagai contoh, Presiden menyebut nama media televisi swasta Metro TV dan TV One.

"Nampaknya Pilpres 2014, pers dan media massa kita sudah terbelah, coba simak. Paling mudah, simak Metro TV dan TV One. Bahkan dalam pileg kemarin pun sudah dikapling-kapling," ujar Presiden sambil bercanda menunjuk sejumlah kamerawan televisi yang disebutnya itu.

Ini disampaikan Presiden saat pidato membuka Rakornas Pemantapan Penyelenggaraan Pilpres bersama jajaran pemerintah pusat dan daerah di Sentul, Bogor, Selasa, (3/6). Candaan yang lebih mirip sindiran halus ini pun disambut tawa jajaran yang hadir.

Presiden mengaku tidak mudah membuat media massa memberikan pemberitaan yang akurat, konstruktif dan berimbang. Hal itu, kata dia, sulit diwujudkan oleh pemilik media massa selama ini.

"Hakikatnya, saya ingatkan pada insan pers dan pemilik media massa, bahwa media massa milik publik dan untuk kepentingan publik bukan hanya pemilik modal. Sesuai kepentingan. kalangan tertentu. Pers harusnya wujudkan pemilu damai, tertib, adil, demokratis," sambung Presiden.

Presiden berjanji setelah mengakhiri masa jabatannya, ia akan terus memperjuangkan agar pers bisa bersikap berimbang, konstruktif dan adil serta tidak tendensius.

Menurutnya, pada awal reformasi 1998, tidak mudah memperjuangkan kebebasan pers. Oleh karena itu, saat ini ia berharap pers dapat berkembang dengan cara yang benar.

SENTUL--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan sikap prihatinnya terhadap media massa, yang menurutnya tidak berimbang dalam memberikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News