Presiden Sudah Tegur Panglima TNI
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengeluarkakn pernyataan cukup keras dalam sidang kabinet.
Bahkan, mantan wali kota Surakarta sampai menegaskan posisinya sebagai Panglima Tertiinggi Angkatan Darat, Laut dan Udara.
Menanggapi pernyataan Presiden, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai arahan Kepala Negara bertujuan supaya internal pemerintah tidak gaduh.
"Kalau di luar orang politik segala macam maklum lah. Tapi di dalam lingkaran kabinet gak boleh," ucap Ryamizard usai sidang kabinet di Istana Negara Jakarta, Senin (2/10).
Saat ditanya wartawan apakah pernyataan tersebut tertuju kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang pernyataannya soal 5.000 senjata impor sempat jadi polemik, Menhan tidak membantah dan tidak membenarkan.
"Ya tau sendiri lah, tapi yang jelas ke depan gak boleh lagi ya," ujar Jenderal TNI (Purn) ini.
Dia juga menduga bahwa Presiden telah memberikan teguran kepada Panglima TNI terkait polemik senjata api tersebut.
"Saya rasa sudah (menegur). Kan beliau (Panglima-red) dipanggil, Menkolhukam dipanggil. Saya enggak. Pasti lah ada dikasih tau lah. Saya juga sering dikasih tau. Gak ada masalah," tambah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 2002-2005 ini.
Menhan Ryamizard Ryacudu memastikan Presiden sudah memanggil Panglima TNI secara khusus
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN
- Dirjen IKP Sebut Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi
- Jokowi Beri Penghargaan untuk Pengabdian KRI Nanggala-402 yang Tenggelam 2021 Lalu