Presiden Suriah Sebut Erdogan Tukang Hasut, Ini Penyebabnya?
jpnn.com, DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad menuduh Presiden Turki Tayyip Erdogan sebagai penghasut utama konflik di wilayah Nagorno-Karabakh.
Tuduhan itu disampaikan Assad saat berbicara dalam wawancara dengan kantor berita Rusia RIA yang diterbitkan pada Selasa (6/10).
Pertempuran antara Azerbaijan dan etnis Armenia di wilayah itu dimulai pada 27 September dan telah meningkat ke level paling mematikan sejak 1990-an.
Pertempuran tersebut telah meningkatkan kekhawatiran internasional bahwa kekuatan regional lainnya dapat terseret ke dalam konflik.
Turki telah menyatakan solidaritasnya dengan Azerbaijan sementara Armenia memiliki pakta pertahanan dengan Rusia.
Armenia dan Azerbaijan pada Senin saling menuduh satu sama lain menyerang daerah sipil pada hari kesembilan pertempuran yang paling mematikan di wilayah Kaukasus Selatan selama lebih dari 25 tahun itu.
Ratusan orang telah tewas dalam perang terbaru di Nagorno-Karabakh, daerah kantong pegunungan yang berdasarkan hukum internasional milik Azerbaijan tetapi dihuni dan diperintah oleh etnis Armenia.
Pemerintah Nagorno-Karabakh mengatakan pasukan Azerbaijan melancarkan serangan roket ke ibu kotanya, Stepanakert, sementara Azerbaijan mengatakan Armenia menembakkan rudal ke beberapa kota di luar wilayah yang memisahkan diri itu.
Azerbaijan mengatakan Armenia telah melancarkan serangan rudal ke daerah padat penduduk dan infrastruktur sipil di Azerbaijan.
Presiden Suriah Bashar al-Assad terang-terangan mengungkapkan rasa tidak senangya terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Tolak Bom
- Rezim Assad Tumbang, Jerman Langsung Tutup Pintu untuk Warga Suriah
- Dunia Hari Ini: Warga Suriah Mengambil Barang-barang di Istana Assad
- Muhammad al-Julani Jadi Sosok Penting Penggusur Bashar al-Assad, Inilah Profilnya