Presiden tak Tolerir Kasus Intoleransi di Jogjakarta

jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tidak menolerir insiden penyerangan kegiatan keagamaan oleh ormas garis keras terhadap umat Katolik di Sleman, Jogjakarta, pekan lalu.
Hal tersebut diungkapkan Presiden melalui Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di kantor Kepresidenan, Rabu (4/6).
"Hal-hal yang berkaitan dengan sara, ras, golongan itu sesuatu ya tidak bisa ditolerir. Tidak boleh ada tindakan kekerasan dalam bentuk apapun yang mengatasnamakan kepercayaan, aliran atau agama tertentu," tegas Julian.
Menyikapi hal tersebut, menurut Julian, Presiden telah memerintahkan jajaran penegak hukum terkait untuk melakukan tindakan pencegahan, pengamanan maupun penindakkan.
Terutama untuk mengungkap pelaku yang paling bertanggungjawab atas insiden penyerangan kegiatan keagaman tersebut.
"Sistem sudah bekerja ya, bahwa apa, jajaran kepolisian atau di bawah koordinator kementerian politik hukum dan keamanan sudah meminta jajaran terkait dibawahnya agar melaksanakan tugas-tugas mereka sesuai dengan kondisi dan keadaan yang terjadi disana," kata Julian. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tidak menolerir insiden penyerangan kegiatan keagamaan oleh ormas garis keras terhadap umat Katolik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim
- Legislator PDIP Minta Danantara Tak Kena Intervensi Politik, Biar Tidak Seperti 1MDB
- Polri Buka Seleksi Bintara, Kombes Sugandi: Gratis, Tidak Dipungut Biaya
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Rosan Roeslani Ditunjuk Jadi Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaannya
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan