Presiden Tegur Kepala Daerah

Tak Dukung PNPM

Presiden Tegur Kepala Daerah
Presiden Tegur Kepala Daerah
"Bupati-walikota sesekali ajak dialog rumah tangga itu, tanya masalah mereka apa. Agar program yang dibuat nanti jelas. Jangan senang dengan laporan statistik, pengangguran, pertumbuhan sekian-sekian. Itu memang penting karna ilmiah,tapi sesekali tolonglah datang kerumah-rumah tangga, ke sudut-sudut kampung agar program pemerintah memang benar mereka rasakan di kehidupan pribadinya. Jadi yang dilaporkan pada saya riil bukan statistik," kata SBY.

      

Agar tidak terjadi tumpang tindih, SBY pun meminta agar program-program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan  dijalankan oleh pemerintah daerah, mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota dengan garis koordinasi yang jelas.

      

"APBD yang berkaitan langsung dengan kegiatan ini, tolong diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Tolong didaerah juga buat satu koordinasi yang baik agar tidak tumpang tindih. PNPM ini sudah berjalan baik, tapi saya masih belum puas. Ditahun mendatang, kita harus perhatikan lagi pada golongan  yang lemah,berkeadilan secara sosial dan hukum, serta berkeadilan buat semua," katanya.

      

Dalam Rakernas PNPM tersebut, peserta yang hadir mencapai 1.378 orang. Terdiri dari 32 Gubernur, 394 orang Bupati/Walikota, 426 orang ketua komisi/anggota DPRD Provinsi/kabupaten/kota, 426 orang kepala BPMD provinsi/kabupaten/kota, tim koordinasi PNPM mandiri pedesaan dan tim koordinasi PNPM mandiri pedesaan pusat.

PNPM Sukses

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kepala daerah, khususnya Bupati dan Walikota yang tidak menjalankan Program Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News