Presiden Menelepon Gubernur Sumbar, Prestasi atau Sinyal Kegagalan?
jpnn.com, PADANG - Anggota DPRD Sumatra Barat Nofrizon mengingatkan Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah.
Menurutnya, sebagai kepala daerah Mahyeldi penting bekerja keras menanggulangi pandemi COVID-19.
Bukan malah membuat pernyataan-pernyataan yang terkesan membuat gaduh.
"Kasus di sini meningkat dan ini yang menjadi fokus kita bersama, jangan mengeluarkan komentar yang membuat gaduh penanganan pandemi," ujar Nofrizon di Padang, Jumat (6/8).
Nofrizon berkomentar setelah Presiden Joko Widodo menelepon Mahyeldi saat kasus positif Covid-19 di Sumbar meningkat cukup drastis.
Menurut Nofrizon hal itu bukan sebuah prestasi.
"Jangan anggap itu (ditelepon presiden) prestasi, tetapi merupakan sinyal kegagalan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19," katanya.
Anggota Komisi V DPRD Sumatra Barat ini kemudian meminta pemprov yang ada lebih fokus dan mencari langkah cepat dan tepat menyikapi persoalan yang terjadi pada saat ini.
Presiden menelepon Gubernur Sumatra Barat saat COVID-19 sedang tinggi, itu prestasi atau sinyal kegagalan ya?
- Cerita Richel Megapaswati, Mahasiswa UMB Mencuri Perhatian di Panggung Dunia
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Duet Mahyeldi-Vasco Berpotensi Menang Telak, Unggul di 10 Kabupaten/Kota di Sumbar
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar