Presiden Menelepon Gubernur Sumbar, Prestasi atau Sinyal Kegagalan?

jpnn.com, PADANG - Anggota DPRD Sumatra Barat Nofrizon mengingatkan Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah.
Menurutnya, sebagai kepala daerah Mahyeldi penting bekerja keras menanggulangi pandemi COVID-19.
Bukan malah membuat pernyataan-pernyataan yang terkesan membuat gaduh.
"Kasus di sini meningkat dan ini yang menjadi fokus kita bersama, jangan mengeluarkan komentar yang membuat gaduh penanganan pandemi," ujar Nofrizon di Padang, Jumat (6/8).
Nofrizon berkomentar setelah Presiden Joko Widodo menelepon Mahyeldi saat kasus positif Covid-19 di Sumbar meningkat cukup drastis.
Menurut Nofrizon hal itu bukan sebuah prestasi.
"Jangan anggap itu (ditelepon presiden) prestasi, tetapi merupakan sinyal kegagalan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19," katanya.
Anggota Komisi V DPRD Sumatra Barat ini kemudian meminta pemprov yang ada lebih fokus dan mencari langkah cepat dan tepat menyikapi persoalan yang terjadi pada saat ini.
Presiden menelepon Gubernur Sumatra Barat saat COVID-19 sedang tinggi, itu prestasi atau sinyal kegagalan ya?
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Cerita Richel Megapaswati, Mahasiswa UMB Mencuri Perhatian di Panggung Dunia
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi