Presiden Tidak Intervensi Golkar
Rabu, 07 Oktober 2009 – 20:47 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar konferensi pers di Istana Negara, Selasa (6/10), setelah Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa Golkar harus oposisi dan tidak perlu meminta kekuasaan, pada saat pembukaan Munas Golkar di Pekanbaru, Riau. Dalam jumpa persnya, SBY mengkritik pernyataan JK yang menginginkan Golkar menjadi oposisi itu. SBY mengingatkan JK yang juga Ketum Golkar, bahwa ia masih berstatus sebagai Wapres RI sampai 20 Oktober 2009. "Presiden tidak mengatakan oposisi atau tidak oposisi. Presiden mengatakan, apapun keputusan demokratis Golkar, akan dihormati. Di mana letak intervensinya? Kalau Presiden mengatakan harus A, atau harus B, itu (baru) mengintervensi," katanya.
Menurut Staf Presiden Bidang Hukum, Denny Indrayana, reaksi yang dilakukan SBY itu bukanlah sebagai bentuk intervensi. "Presiden mengatakan (bahwa) Golkar tidak boleh oposisi? Salah paham itu," kata Denny, saat ditemui wartawan usai menghadiri diskusi di pressroom Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10).
Baca Juga:
Dijelaskan Denny, SBY dalam kesempatan itu hanya mengomentari bagaimana posisi Golkar lima tahun ke depan dan hubungannya dengan pemerintahan baru yang akan segera terbentuk. Makanya katanya, wajar SBY sebagai presiden terpilih memberikan tanggapan.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar konferensi pers di Istana Negara, Selasa (6/10), setelah Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla
BERITA TERKAIT
- Pemanfaatan Drone dalam Sektor Pertambangan Semakin Dilirik
- Jumpa Pers Kadin Arsjad Rasjid Digagalkan Oknum Petugas, Wartawan Dilarang Masuk
- Kapolda Sulsel Diminta Memenuhi Undangan Klarifikasi dari Kompolnas Soal Dugaan Intimidasi Wartawan
- Soal Isu Pembubaran MLB NU, Ini Pesan Gus Salam untuk GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa
- Menaker Ida: Saya Yakin Depenas Mampu Wujudkan Ketenagakerjaan Berdaya Saing
- Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Terduga Pelaku Mengerucut