Presiden Tunisia Nyatakan Negaranya Darurat dan Diambang Perang
Senin, 06 Juli 2015 – 03:12 WIB
Sektor industri pariwista diketahui menyumbang pendapatan tujuh persen kepada ekonomi Tunisia. Pihak pemerintah sebelum ini juga bertindak menutup 80 masjid yang dituding menyebarkan pengaruh ekstrim dan membantu merekrut anak muda menjadi militan.
Seperti dikutip dari laman Reuters, Tunisia pernah mengumumkan keadaan darurat pada 2011 ketika munculnya pemerintahan autokrat Presiden Zine el-Abidine Ben Ali yang menimbulkan pemberontakan rakyat. (ray/jpnn)
TUNIS - Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi mengambil sikap tegas pascaserangan militan Islam yang menewaskan 38 warga asing di sebuah hotel tepi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich