Presiden Ukraina Dikelilingi Pengkhianat, 2 Pejabat Tinggi Sudah Dipecat
Banyaknya kasus pengkhianatan menunjukkan bahwa Ukraina sedang menghadapi infiltrasi Rusia di tengah perjuangan melawan invasi dari negara tetangganya itu.
"Rangkaian kejahatan yang menentang fondasi keamanan nasional negara ini… menimbulkan pertanyaan sangat serius bagi para pemimpin terkait," kata Zelenskyy.
"Setiap pertanyaan itu akan menerima jawaban yang pantas," kata dia.
Pasukan Rusia telah merebut daerah-daerah utama di wilayah selatan dan timur Ukraina selama invasi. Ribuan nyawa melayang, jutaan orang terusir dan kota-kota hancur oleh perang.
Belum jelas bagaimana wilayah Kherson di selatan begitu cepat jatuh ke tangan Rusia, kontras dengan perlawanan sengit di sekitar ibu kota Kiev yang memaksa Rusia mengalihkan serangannya ke wilayah industri Donbas di timur.
Dalam pidato hariannya, Zelenskyy menyinggung penangkapan mantan kepala SBU yang mengawasi wilayah Krimea atas dugaan pengkhianatan.
Semenanjung yang dicaplok Rusia pada 2014 itu masih dianggap oleh Kiev dan sekutu Baratnya sebagai bagian dari Ukraina.
Zelenskyy mengatakan dia telah memecat pejabat tinggi keamanan di awal invasi, sebuah keputusan yang menurutnya kini terbukti benar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memecat dua pejabat tinggi yang berkhianat dengan membantu Rusia. Ratusan pejabat lainnya tengah diselidiki
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Minta Bantuan Lagi, Zelenskyy Sebut Ukraina Butuh 128 Unit F-16 untuk Tandingi Rusia
- Gegara Puluhan Ribu Video, Rusia Ancam Google - YouTube
- Di Tengah Perang, Presiden Ukraina Legalkan Ganja Medis
- Eskalasi Ketahanan Nasional dengan Angkatan Siber Adalah Keniscayaan
- Sebut Anies Pengkhianat, Demokrat Riau: Bagaimana Mau Membawa Perubahan