Presiden Ukraina Menganggap Enteng Peringatan Invasi Rusia

Presiden Ukraina Menganggap Enteng Peringatan Invasi Rusia
Militer Ukraina telah menjalankan pelatihan senjata untuk warga sipil saat Rusia mengumpulkan pasukan di dekat perbatasannya. (AP: Vadim Ghirda)

AS belum mengumumkan sebagian besar bukti spesifik yang mendasari peringatannya tentang kemungkinan rencana atau kapan Rusia akan bergerak.

Komentar Zelenskyy akhir pekan ini menggambarkan rasa frustrasi atas peringatan dari Washington.

"Kami memahami semua risiko, kami memahami bahwa ada risiko," katanya dalam siaran langsung.

"Jika Anda, atau siapa pun, memiliki informasi tambahan yang 100 persen pasti mengenai invasi Rusia pada tanggal 16, mohon teruskan informasi itu kepada kami."

Negara tersebut telah memperkuat diri dengan memerintahkan sebuah pesawat kargo militer yang membawa rudal anti-pesawat Stinger buatan AS dan amunisi dari anggota NATO, Lithuania untuk mendarat di Ukraina pada hari Minggu.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, mengatakan sejauh ini Kyiv telah menerima hampir 1.500 ton amunisi dari sekutu yang dikirim melalui 17 penerbangan, termasuk sekitar 180 ton dari Amerika Serikat.

Kanselir Jerman Olaf Scholz akan terbang ke Kyiv hari ini (14/02) dan Moskow pada Selasa untuk bertemu Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Staf AS di Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mulai meninggalkan kota Donetsk yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur pada Minggu (13/02).

Presiden Ukraina kembali menyerukan warganya agar tetap tenang di tengah peringatan intensif invasi Rusia yang kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News