Presiden Ukraina Menganggap Enteng Peringatan Invasi Rusia

Presiden Ukraina Menganggap Enteng Peringatan Invasi Rusia
Militer Ukraina telah menjalankan pelatihan senjata untuk warga sipil saat Rusia mengumpulkan pasukan di dekat perbatasannya. (AP: Vadim Ghirda)

Donetsk dan Luhansk memproklamirkan diri sebagai republik separatis yang dikuasai pemberontak yang didukung Rusia. Perang di daerah itu telah menewaskan lebih dari 14.000 orang sejak 2014.

Ukraina melihat 'tidak ada gunanya' menutup wilayah udara

Maskapai penerbangan Belanda KLM membatalkan penerbangan ke Ukraina hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata perusahaan itu.

Dua pertiga dari 298 orang yang tewas ketika Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh oleh rudal Rusia di Ukraina timur pada tahun 2014 adalah warga negara Belanda.

Lufthansa Jerman mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan penerbangan.

Juru bicara kepresidenan Ukraina Serhii Nykyforov mengatakan kepada The Associated Press bahwa Ukraina belum menutup wilayah udaranya.

Namun badan keselamatan lalu lintas udara Ukraina Ukraerorukh mengeluarkan pernyataan yang menyatakan wilayah udara di atas Laut Hitam sebagai "zona bahaya potensial" dan merekomendasikan agar pesawat tidak terbang di atas laut sampai Sabtu.

Mykhailo Podolyak, penasihat kepala staf Zelenskyy, mengatakan perubahan penjadwalan oleh masing-masing operator tidak ada hubungannya dengan keputusan atau kebijakan negara bagian kita.

 "Poin terpenting adalah bahwa Ukraina sendiri tidak melihat ada gunanya menutup wilayah udara ... Dan, menurut saya, itu akan menyerupai semacam blokade parsial," katanya.

Presiden Ukraina kembali menyerukan warganya agar tetap tenang di tengah peringatan intensif invasi Rusia yang kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News