Presiden Yaman Pastikan Pulang

Meski Alami Luka Bakar 40 Persen

Presiden Yaman Pastikan Pulang
Presiden Yaman Pastikan Pulang
Presiden berusia 69 tahun itu tetap bersikeras menolak mundur meski terus didemo rakyatnya. Ya, sikap keras Saleh itu juga terlihat dari gencarnya serangan yang dilakukan militer Yaman terhadap para demonstran. Dilaporkan, lebih dari 20 orang demonstran tewas di Taez sejak serangan pekan lalu.

Hingga kemarin pagi, beberapa ledakan terdengar di beberapa bagian ibu kota Yaman, Sana'a. Saksi mata Waleed Mokbal mengatakan bahwa ledakan disusul dengan asap tebal terjadi beberapa kali di kota tersebut. Menurut Mokbal, kebanyakan yang diincar rudal adalah permukiman penduduk. "Suara ledakan dan tembakan peluru terdengar berkali-kali di kota. Saling tembak terjadi tanpa henti," ujar Mokbal kepada Reuters.

Sementara itu, kemarin kelompok oposisi mengklaim telah menguasai kota kedua Yaman, Taez, setelah terjadi bentrokan hebat dengan militer. Demikian juga, para demonstran bersenjata yang diduga simpatisan Al Qaeda mengklaim telah menduduki gerbang Zinjibar, wilayah selatan Yaman. "Taez telah jatuh di bawah kendali kami," kata perwakilan anti pemerintah Sheikh Saeed al-Hammoud Mikhlafi kepada AFP.

Salah seorang tokoh di kota Taez itu mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan ratusan demonstran bersenjata untuk melawan tentara militer pro-Ali yang terus menyerang sejak istana presiden dirudal oposisi akhir pekan lalu.

SANA'A - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh tidak mau menyerahkan kekuasannya. Meski tubuhnya mengalami luka bakar 40 persen, termasuk luka di paru-paru,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News