Presiden yang Naik Kelas
Jumat, 03 Juli 2009 – 22:07 WIB
Mudah-mudahan saja tidak lain di bibir lain di hati. Kadang-kadang, penolakan justru bukan datang dari yang bersangkutan. Tetapi dari oang-orang di sekitarnya, atau yang merasa “orang di sekitarnya.” Pepatah lama mengatakan, kerap sekali cemprong lampu lebih panas ketimbang apinya.
Baca Juga:
Contoh lain yang bukan generalisasi, “bapak itu sangat ramah, yang ekstra ketat justru ajudannya.” “Bagai panglima talam” kata orang Melayu. Padahal sang raja selalu bijak bestari, dan tidak tiba di mata dipicingkan, tiba di perut dikempeskan.
Sikap ketiga pemimpin itu yang harus ditularkan, antara lain kepada massa di akar rumput. Seringkali untuk menunjukkan loyalitas, massa pendukung bertindak anarki seperti kerap kita lihat dalam pertandingan sepakbola di Tanah Air.
Meskipun tak mustahil, justru para elit yang menyiramkan “bensin” ke api yang sekecil apapun tentu bisa marak menjadi kobaran api. Pendapat ini berangapan justru akar rumput adalah masyarakat yang butuh ketentraman. Justru para elit di sekitar sang tokoh yang kerap tampil bagai pahlawan kesiangan.