Presidensi G20 Berdampak Positif Bagi Perekonomian Indonesia
Menko Airlangga sendiri memegang peranan penting dalam G20. Ketika Presidensi G20 berakhir dengan sukses, dia mengatakan, “Saya bersyukur dan Terharu, dengan segala dinamika, negosiasi alot, dan kerja keras selama satu tahun telah terbayarkan."
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini kemudia berharap segala kesepakatan yang terjadi di G20 memberi manfaat bukan hanya untuk indonesia, namun juga negara-negara lain di dunia.
Kejar Realisasi
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai G20 membawa manfaat tidak hanya untuk perekonomian global, tetapi juga masyarakat Indonesia.
Menurut Yose Rizal, kondisi ekonomi global, mau tidak mau, pasti berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.
G2O membawa optimisme bagi perekonomian Indonesia dengan beberapa komitmen ataupun kesepakatan yang langsung merujuk pada Indonesia.
Salah satunya adalah proyek kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) yang memobilisasi US$20 miliar pembiayaan sektor publik dan swasta untuk Indonesia.
“Tentunya kita lihat ada beberapa proyek atau kesepakatan yang memang khusus untuk Indonesia. Contohnya JETP yang dipromosikan G7 kemudian kemarin ini diumumkan Joe Biden. JETP itu untuk negara-negara berkembang, tetapi yang diberikan secara spesifik pertama kali adalah Indonesia. USD 20 miliar, itu komitmennya untuk transisi energi," tegas Yose Rizal.
Kesuksesan Presidensi G20 diperkirakan akan memberikan efek yang bagus bagi perekonomian nasional. Terkhusus daerah Bali, yang menjadi pusat acara G20.
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- Hari Pertama Retreat Kabinet Merah Putih, Menko Airlangga: Sigap, Semangat dan Solid!
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global