Presidential Threshold 20–25 Persen bagi Golkar Harga Mati
jpnn.com, JAKARTA - Molornya pembahasan RUU Pemilu juga menjadi atensi Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.
Menurut Idrus, dirinya tak menampik alotnya pembahasan lima isu krusial menjadi penyebab kemoloran itu.
Idrus berharap setiap partai menjalankan prinsip saling memberi dan menerima dalam pembahasan RUU Pemilu secara bijak dan proporsional.
Hanya dengan kesepahaman bersama, lima isu krusial itu dapat segera diambil kesepakatan.
”Dalam dunia politik itu kan take and give. Dalam dunia komunikasi politik itu jangan cuma mau di posisi statis. Kan harus sama-sama,” ujar Idrus, lantas tersenyum.
Idrus menyatakan, pihaknya siap mengakomodasi sistem pemilu terbuka sebagaimana yang diminta mayoritas parpol.
Partai Golkar juga rela komposisi kursi per dapil (distrik magnitude) ditetapkan pada kisaran 3–10 kursi.
Namun, pada saat yang sama, pihaknya meminta partai lain bersedia mengakomodasi ambang batas presidential threshold 20–25 persen.
Molornya pembahasan RUU Pemilu juga menjadi atensi Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.
- Gerindra Sebut Pandangan Prabowo-Jokowi Sama, Kedepankan Aspirasi Rakyat
- Gelar Halalbihalal Ketua Wilayah se-Indonesia, PPP Makin Solid
- Anas Urbaningrum Usulkan Pileg dan Pilpres 2029 Terpisah, Ini Alasannya
- Ribuan Aparat Amankan MK, Hasto PDIP Membatin Penabur Angin akan Menuai Badai
- Ada Partai yang Melobi Mbak Puan, Megawati: Silakan
- Saleh Daulay Ingatkan Hakim MK, Pileg Seharusnya Tetap Proporsional Terbuka