Presidential Threshold 20–25 Persen bagi Golkar Harga Mati
Senin, 26 Juni 2017 – 00:03 WIB

Idrus Marham. Foto: dok/JPNN.com
”Presidential threshold 20–25 persen bagi Golkar itu, kalau bahasa aktivisnya, harga mati,” kata pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1962, tersebut.
Idrus juga meminta sistem konversi suara tidak menggunakan sistem kuota hare seperti yang berlaku pada Pemilu 2014. Partai Golkar dalam hal ini menghendaki sistem yang digunakan adalah sainte-lague murni.
”Kadang ada satu kursi nilainya 250 ribu suara. Tapi, dengan kuota hare, pada dapil yang sama partai yang punya 15 ribu suara pun bisa dapat kursi. Ini kan tidak adil,” terang Idrus. (bay/c10/pri)
Molornya pembahasan RUU Pemilu juga menjadi atensi Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Yusril: Kemungkinan MK Juga Batalkan Parliamentary Threshold
- MK Hapus Presidential Treshold, Ketua DPD Hanura Sultra: Konstitusi Kembali ke Tangan Rakyat
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu
- Penghapusan Ambang Batas Pencalonan Presiden Jadi Angin Segar Bagi Rakyat
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- Mahfud Sebut Putusan MK Soal Ambang Batas Pencalonan Presiden Harus Ditaati