Presidium: NU jadi Anomali di Bawah PBNU

Presidium: NU jadi Anomali di Bawah PBNU
Ilustrasi Pra-MLB NU. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Salah satu anggota Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama KH Abdussalam Shohib menilai PBNU saat ini penuh anomali.

Menurutnya, terjadi banyak penyimpangan di tubuh PBNU. "Anomali itu disebabkan oleh kepemimpinan Rais Aam dan Ketua Umum beserta jajaran utama PBNU yang diwujudkan dalam kinerja kebijakan dan program jam’iyyah. Dampaknya jelas, pergeseran posisi dan fungsi NU sebagai kekuatan masyarakat sipil (civil society, red) dan penurunan kebanggaan hingga muruah organisasi,

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar itu mengingatkan bahwa NU di bangun di atas pondasi Islam ala ahlussunnah wal Jama’ah, direkatkan dengan kesatuan dan persatuan serta dijalankan atas dasar kemashlahatan umat, agama, bangsa dan kemanusiaan.

"Itulah jati diri NU yang melekat pada figur ulama-kiai-santri," kata Gus Salam -sapaan akrab KH Abdussalam Shohib.

Gus Salam berkata, satu abad, lebih dua tahun, kebesaran NU semestinya lebih mapan dan matang dalam peran dan tanggung jawabnya. Namun, faktanya, hingga berumur lebih 100 tahun, NU tetap menjadi ormas keagamaan dengan massa terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

"Namun di bawah PBNU, NU menjadi anomali," katanya.

Pernyataan senada dilontarkan KH Achmad Rosikh Roghibi, Pengasuh Pondok Pesantren Sarang.

Menurutnya, banyak bukti yang menunjukan PBNU itu anomali, seperti hasil Konferwil PWNU Sumatera Selatan, hingga tiga bulan belum diterbitkan surat keputusan (SK), lalu Konfercab PCNU Mojokerto hingga enam bulan juga belum, bahkan PCI NU Inggris mengalami perlakukan yang sama. Tidak cukup disitu, PCNU Banyuwangi, Bojonegoro, dan Lamongan, Jawa Timur hingga saat ini belum diperbolehkan menyelenggarakan Konfercab dengan alasan belum memenuhi atau diluar aturan organisasi.

Presidium PO & MLB di tengah momentum Harlah ke-102 NU, juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News