Presidium Penyelamat PIB Segera Terbentuk
Selasa, 17 Juli 2012 – 21:45 WIB
“Jadi saya katakan ini benar-benar kongres illegal. Karena jumlah pesertanya yang hadir juga hanya 41 orang dan disebut 50 orang. Sementara kita yang punya hak suara di seluruh Indonesia mencapai 200 suara," ujarnya.
Keanehan lain, agenda yang seharusnya menurut Tofan mengganti kepengurusan Ketua Dewan Pimpinan Nasional, justru berubah. Bahkan menjadi peleburan Partai PIB dengan Partai Kebangkitan Bangsa Nasional (PKBN) yang menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).
“Jadi benar-benar telah direkayasa sedemikian rupa. Peserta sama sekali tidak diberi kesempatan untuk memberikan suara. Jadi kami dari DPD Papua, menolak hasil kongres dan tidak setuju dengan penggabungan,”ungkapnya yang merasa aneh mengapa justru Yeni yang partainya tidak lolos verifikasi, malah menjadi ketua umum.
Demikian juga dengan sejumlah ketua DPD, dipegang oleh orang-orang dari kubunya Yeni. “Lalu kita dapat apa? Ini kan sama saja kita jual partai. Kalau ada deal-deal di pusat, jangan kita di daerah dikorbankan,”ungkap Tofan yang mengaku PIB di Papua memiliki 10 kursi di DPRD Kabupaten/kota.
JAKARTA -- Kongres Nasional Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) 12 Juli lalu, berbuntut panjang. Mulai dari dinilai telah melanggar AD/ART, hingga
BERITA TERKAIT
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya