Prevalensi Rokok di Indonesia sudah Capai 65 Juta Jiwa, Pemerintah Diminta Cari Solusi
Minggu, 17 April 2022 – 13:40 WIB

Ilustrasi Berhenti Merokok. Foto: Natalia Laurens/JPNN
Senada dengan Ardini, Wakil Ketua Yayasan Manusia Welas Asih (MAWAS), Dimas Syailendra, mengatakan pemanfaatan produk tembakau alternatif perlu dukungan multipihak.
Bila tidak, dia khawatir prevalensi merokok akan makin meningkat dan menambah beban kesehatan publik.
“Akan ada beban sosial dan ekonomi yang harus kita tanggung untuk mengatasinya,” tegas Dimas.
Dia mengingatkan pemerintah jumlah prevalensi merokok di Indonesia sudah menyentuh angka 65 juta jiwa.
“Sebelum masalah yang lebih buruk terjadi, mari kita berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Kampanyekan budaya sadar risiko dengan mendukung penggunaan produk tembakau alternatif yang terbukti secara ilmiah mengurangi risiko kesehatan,” tutur Dimas. (flo/jpnn)
Pemerintah diminta melihat hasil kajian ilmiah akademisi maupun universitas, baik dari dalam dan luar negeri terkait pengurangan rokok tembakau.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Misinformasi Tentang Bahaya Rokok Elektronik Terus Meningkat
- Selang Sehari, Bea Cukai Tegal Amankan Ribuan Batang Rokok Ilegal di 2 Wilayah Ini
- Ini Tindak Lanjut Pelanggaran Cukai di Magetan Setelah Sanksi Administrasi Terbayarkan
- Presiden Direktur Sampoerna Paparkan Strategi Keberhasilan Perusahaan