Pria Asal Melbourne Hidup 8 Tahun Bersama Suku Mentawai
"Ada seorang anak muda Mentawai bernama Andy yang bekerja di resor itu selama setahun. Dia memiliki hubungan luar biasa dengan tempat itu. Yang saya pikirkan jangan-jangan budaya dan kebebasan yang terlihat di matanya justru sesuatu yang tidak pernah saya lihat selama ini," ujar Rob.
Penduduk asli suku Mentawai diyakini telah tinggal di Kepulauan Mentawai (sejumlah pulau di lepas pantai barat Sumatra) selama ribuan tahun.
"Sangat menyegarkan melihat Andy. Dia menggelitik (rasa penasaran) saya. Saya tertarik untuk mengetahui apa yang dia ketahui dan yang tidak kita ketahui," kata Rob.
Dia pun segera menemukan dirinya hidup di desa nelayan terpencil, tinggal dengan sebuah suku yang tidak bisa berbahasa Inggris.
"Saya tertarik tinggal di desa yang jauh dari pariwisata. Saat itu saya tidak tahu banyak tentang budaya atau daerah itu," katanya.
"Saya juga tidak tahu bahasanya. Saya dibawa ke desa ini, saya tiba di sana dan begitu luar biasa, menakutkan sekaligus menantang," kata Rob.
Apa yang terjadi selanjutnya bukan hanya semacam liburan yoga dua minggu di Byron atau hidup beberapa bulan di hostel-hostel di Eropa untuk pencarian jati diri sebagaimana dilukiskan dalam film Eat Pray Love.
- Peselancar Italia Tewas Tertusuk Ikan Todak di Mentawai
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa Anti Perang di Melbourne Berakhir Bentrok
- Warga Indonesia di Australia Serukan Kawal Demokrasi dan Putusan MK
- Mentawai Sumbar Diguncang Gempa Magnitudo 5,0
- Komunitas Indonesia Mengenang Annette Brennan, Korban Pembunuhan di Melbourne
- Asparnas: Bandara Anyar Mentawai Diharapkan Genjot Pariwisata