Pria Australia Ini Menyerahkan Jasadnya untuk Penelitian Kedokteran Ketika Meninggal Nanti
Kita mungkin sudah terbiasa melakukan sendiri atau melihat orang lain menyumbangkan darah.
Bahkan mendonorkan organ pun sudah cukup biasa, dengan jumlah pendonor yang semakin banyak di Australia, sebanyak 350 ribu pendaftar baru sejak tahun 2021.
Namun sedikit sekali jumlah orang yang mau menyerahkan jasad mereka untuk penelitian kedokteran setelah mereka meninggal nanti.
Di Australia, jumlah ini tidak lebih dari dua ribu orang.
Salah satunya adalah Brian Kershaw, warga Towsnville, Queensland yang sudah menyerahkan jasadnya lewat program donor di James Cook University (JCU).
Pria berusia 58 tahun yang bekerja sebagai teknisi di perusahaan telekomunikasi tersebut memiliki alasan praktis mengapa dia melakukannya.
"Semua mahasiswa perlu menjalani pelatihan. Tentu saja ada boneka yang bisa digunakan menyerupai tubuh manusia namun dalam pelatihan apa pun kalau bisa melakukan dengan contoh nyata pasti beda," kata Brian.
James Cook University yang merupakan universitas di kawasan pedalaman Australia memiliki fakultas kedokteran di Townsville, sekitar 1.352 km dari Brisbane, dan membangun rumah sakit sebagian universitas di Cairns, sekitar 1.700km dari Brisbane.
Brian Kershaw berharap dengan menyumbangkan jasadnya ketika meninggal nanti dia akan membantu kemajuan penelitian di bidang kedokteran
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Sekolah Cendekia Harapan Raih 7 Penghargaan Bergengsi, Hadirkan Pendidikan Berbasis Penelitian
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi