Pria Australia Meninggal Usai Bedah Plastik di Malaysia
"Ia turun dari pesawat dengan kursi roda, saya tanya: 'Bagaimana kabarmu, Leigh?' Dia berkata: 'Mengerikan - saya sangat kesakitan, saya tak bisa menggambarkan rasa sakitnya', "katanya.
"Ketika saya melihat lubang yang menganga saya tak percaya apa yang saya lihat, saya bisa melihat dalamnya."
Grace kemudian menemukan anaknya pingsan di kamarnya keesokan harinya. Dia meninggal beberapa saat kemudian.
Operasi yang 'tak akan pernah dilakukan' di Australia
Presiden dari lembaga Australian Society of Plastic Surgeons dan mantan kepala bagian operasi plastik di Royal Melbourne Hospital, Profesor Mark Ashton, sudah meninjau perawatan yang diberikan Leigh di Malaysia untuk penyelidikan.
Ia mengatakan beberapa operasi yang dilakukan Leigh tidak akan pernah dilakukan di Australia, dan perawatan yang ia terima sangatlah tidak memadai.
Laporan Pemeriksa menyebutkan Leigh memiliki beberapa luka terbuka yang mengeluarkan cairan, dan perawat menemukan ia kesakitan di kamar hotelnya dengan sepreinya berlumuran darah.
Profesor Ashton mengatakan Leigh akan diperlakukan sebagai pasien "berisiko tinggi" di Australia, bukan berisiko sedang seperti yang dikatakan ahli bedah Malaysia, Dr Nasir Zahari, karena memiliki berat badan 124 kilogram.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata