Pria Australia Yang Tewas di Lapangan Tembak Kamboja Bukan Militer
Prajurit di Markas Kampong Speu Armoured mengatakan kepada ABC bahwa mereka diperintahkan untuk tidak berbicara kepada media karena membiarkan orang asing ke areal itu untuk menembakkan senjata adalah "ilegal".
Areal latihan ini terkenal di kalangan wisatawan yang membayar tunai untuk menembakkan senapan serbu AK-47 dan granat berpeluncur roket (RPG) dan untuk melemparkan granat tangan.
Areal latihan tembak serupa ada di dekat bandara Phnom Penh dan di Siem Reap.
Areal latihan luar ruang di Kampong Speu digunakan untuk senjata yang lebih berat, dengan video promosi menunjukkan wisatawan melempar RPG ke tank propana untuk menciptakan ledakan yang berapi-api.
Video: A man, not a victim in the explosion, fires a weapon at the shooting range in Cambodia. (ABC News)
Laporan awal ledakan tersebut menggambarkan kedua warga Australia sebagai pelatih militer.
Namun, sebuah laporan tertulis satu halaman dalam bahasa Khmer dari kepala unit tank di mana areal latihan tembak berada menunjukkan para pria tersebut tidak memiliki jabatan formal.
"Warga Australia itu mengatakan kepada mereka [dua orang Kamboja] bahwa mereka ahli dalam pembersihan ranjau," tulis Letnan Jenderal Lanh Kao, komandan di pangkalan tank.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025