Pria Cabul Serbu Kantor Media, Lima Nyawa Melayang
jpnn.com, ANNAPOLIS - The Capital yang juga dikenal sebagai Capital Gazette memasang foto lima korban penembakan pada halaman depan edisinya kemarin, Jumat (29/6).
Tiga pria dan dua perempuan itu tewas di kantor redaksi harian yang berpusat di Annapolis, Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat (AS), tersebut. Pelakunya, Jarrod Ramos, kini mendekam di kantor polisi.
Ramos mendatangi markas The Capital pada Kamis sore waktu setempat (28/6). Tanpa sepatah kata pun, dia memberondongkan tembakan dari balik pintu kaca.
Bak pembunuh berdarah dingin, dia lantas melangkahkan kaki ke ruang redaksi dan melepaskan tembakan ke segala arah. Rob Hiaasen, Wendi Winters, Rebecca Smith, Gerald Fischman, dan John McNamara menjadi korban.
”Lima orang tewas tertembak,” kata William Krampf, penjabat kepala polisi Anne Arundel County, sebagaimana dilansir Associated Press.
Selain merenggut nyawa lima orang yang empat di antaranya adalah jurnalis, timah panas dari senjata Ramos mengakibatkan sejumlah orang terluka. Insiden Kamis sore itu merupakan aksi penembakan paling mematikan sepanjang sejarah jurnalisme AS.
Dalam beritanya, The Capital menyebut Ramos sebagai pelaku tunggal. Pernyataan yang sama dilaporkan Baltimore Sun dalam edisinya kemarin. Namun, Krampf mengatakan bahwa polisi belum merilis nama pelaku secara resmi.
Kemarin pria 38 tahun itu menjalani hearing perdana. Dia langsung mendekam di tahanan setelah hakim membacakan lima dakwaan pembunuhan untuknya.
Pria bersenjata menyerang kantor media Capital Gazette, Annapolis, Maryland, Amerika Serikat, Kamis (28/6). Lima karyawan tewas akibat aksi biadab itu
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan