Pria di Balik Menterengnya Sirkuit Mandalika, Putra Daerah, Baru 31 Tahun
Alumnus S2 Teknik Sipil ITS Surabaya itu harus memastikan setiap sambungan di sirkuit benar-benar harus halus.
Di sisi lain, Dika adalah figur yang ramah. Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harianto menyebut Dika adalah putra daerah yang memiliki semangat kerja keras, etos tinggi, dan kesungguhan.
Lombok Post menemui Dika di sela-sela aktivitasnya yang padat. Dika mudah dikenali di lapangan. Sebab, ke mana-mana dia menenteng meteran gulung.
"Saya mulai bekerja di ITDC September 2017,” kata Dika.
Semua bermula saat proyek awal KEK Mandalika dimulai. ITDC membutuhkan tenaga lokal yang terampil dan punya keahlian berkaitan dengan konstruksi.
Sehingga Dika pun ditugaskan di Project Bisnis Support kala itu. Namun, 2018 ia pindah ke Project Manajemen Officer.
Sebelum bekerja di ITDC, Dika lebih dahulu menjadi pekerja di salah satu perusahaan konstruksi ternama.
Pada Januari 2020, Dika pindah ke MGPA selaku technical advice dan konstruksi sirkuit. Ia bekerja di bawah Direktorat Konstruksi dan Pengembangan MGPA. “Saya membantu Direktur Dwiyanto Eko Winaryo,” ucapnya.
Di balik menterengnya Sirkuit Mandalika itu, ada andil besar tangan ahli putra daerah. Salah satunya Dika.
- Barcelona jadi Lokasi Seri Terakhir MotoGP 2024, Ini Sebabnya
- Resmi! Seri Penutup MotoGP 2024 Berlangsung di Catalunya
- MotoGP 2024: Jorge Martin di Atas Angin, Pecco Bagnaia Tak Menciut
- Barcelona Kebanjiran, Seri Terakhir MotoGP 2024 Belum Jelas
- Seri Terakhir MotoGP 2024 Dipindah ke Catalunya, Bagnaia Pernah Punya Kenangan Buruk
- Penyebab Jorge Martin Kalah dari Pecco Bagnaia di MotoGP Malaysia 2024