Pria Ini Ingin Pulang ke Australia Setelah Gabung ISIS Namun Takut Dipenjara

Seorang pekerja medis asal Victoria yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah ternyata sedang melakukan negosiasi dengan Kepolisian Federal Australia (AFP) agar diperbolehkan pulang. Kabarnya ia takut dipenjara jika kembali ke Australia.
Awal pekan ini Perdana Menteri Tony Abbott menegaskan, setiap warga negara Australia yang bergabung dengan kelompok ektrimis akan ditangkap dan dipenjarakan jika kembali ke Australia.
"Tidak ada tempat di negara kita bagi mereka yang mengalami radikalisasi dan brutalisasi dengan cara bergabung ke dalam kelompok teroris," tegas PM Abbott.
Pengacara Rob Stary yang mewakili warga Victoria tersebut mengakui telah melakukan negosiasi dengan AFP mengenai rencana kepulangan kliennya.
Stray mengungkapkan kliennya merupakan pekerja medis di salah satu lokasi yang dikuasai kelompok ISIS di Suriah.
Ia mengatakan, passpor kliennya itu telah dibatalkan oleh pemeritah Australia.
"Saya tidak berharap klien saya itu akan kembali dalam situasi sekarang," kata Stray kepada ABC.
"Kami tidak mengatakan bahwa klien saya tidak perlu dituntut jika dia melakukan kejahatan," tambahnya.
Seorang pekerja medis asal Victoria yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Suriah ternyata sedang melakukan negosiasi dengan Kepolisian Federal
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Warga Indonesia Dilaporkan Hilang di Tasmania Setelah Putus Kontak dengan Keluarga