Pria Israel Minta Diizinkan Menggunakan Sperma Anaknya yang Sudah Meninggal Supaya Punya Cucu

Setelah putra tunggalnya meninggal dalam dinas militer, pria ini berjuang untuk menggunakan sperma anaknya agar bisa punya cucu.
Baruch Ben Yigal belum pernah mendengar tentang ekstraksi sperma sampai putranya tewas dalam aksi militer, tiga tahun lalu.
Pada hari dia diberitahu tentang kematian Amit, Ben Yigal mengatakan dia ingat mendapat telepon yang menanyakan apakah dia ingin sperma putranya diambil.
"Seorang pria menelepon saya, sekitar jam 7 pagi, dan dia mengatakan ada sesuatu yang disebut 'pengambilan sperma'. Saya tidak tahu hal seperti itu ada," katanya.
Meskipun terkejut, Ben Yigal dengan cepat mengiyakan proposal tersebut.
"Saya langsung mengatakan kepada satuan Angkatan Darat, 'Saya meminta Anda melakukan pengambilan sperma Amit'.
"[Kami] menandatangani dokumen dan tindakan dilakukan."
Saat itu, Ben Yigal tidak yakin apa yang akan terjadi dengan sperma anaknya.
Setelah putra tunggalnya meninggal dalam dinas militer, pria ini berjuang untuk menggunakan sperma anaknya agar bisa punya cucu
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara