Pria Israel Minta Diizinkan Menggunakan Sperma Anaknya yang Sudah Meninggal Supaya Punya Cucu

Setelah putra tunggalnya meninggal dalam dinas militer, pria ini berjuang untuk menggunakan sperma anaknya agar bisa punya cucu.
Baruch Ben Yigal belum pernah mendengar tentang ekstraksi sperma sampai putranya tewas dalam aksi militer, tiga tahun lalu.
Pada hari dia diberitahu tentang kematian Amit, Ben Yigal mengatakan dia ingat mendapat telepon yang menanyakan apakah dia ingin sperma putranya diambil.
"Seorang pria menelepon saya, sekitar jam 7 pagi, dan dia mengatakan ada sesuatu yang disebut 'pengambilan sperma'. Saya tidak tahu hal seperti itu ada," katanya.
Meskipun terkejut, Ben Yigal dengan cepat mengiyakan proposal tersebut.
"Saya langsung mengatakan kepada satuan Angkatan Darat, 'Saya meminta Anda melakukan pengambilan sperma Amit'.
"[Kami] menandatangani dokumen dan tindakan dilakukan."
Saat itu, Ben Yigal tidak yakin apa yang akan terjadi dengan sperma anaknya.
Setelah putra tunggalnya meninggal dalam dinas militer, pria ini berjuang untuk menggunakan sperma anaknya agar bisa punya cucu
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia