Pria Israel Minta Diizinkan Menggunakan Sperma Anaknya yang Sudah Meninggal Supaya Punya Cucu
Setelah putra tunggalnya meninggal dalam dinas militer, pria ini berjuang untuk menggunakan sperma anaknya agar bisa punya cucu.
Baruch Ben Yigal belum pernah mendengar tentang ekstraksi sperma sampai putranya tewas dalam aksi militer, tiga tahun lalu.
Pada hari dia diberitahu tentang kematian Amit, Ben Yigal mengatakan dia ingat mendapat telepon yang menanyakan apakah dia ingin sperma putranya diambil.
"Seorang pria menelepon saya, sekitar jam 7 pagi, dan dia mengatakan ada sesuatu yang disebut 'pengambilan sperma'. Saya tidak tahu hal seperti itu ada," katanya.
Meskipun terkejut, Ben Yigal dengan cepat mengiyakan proposal tersebut.
"Saya langsung mengatakan kepada satuan Angkatan Darat, 'Saya meminta Anda melakukan pengambilan sperma Amit'.
"[Kami] menandatangani dokumen dan tindakan dilakukan."
Saat itu, Ben Yigal tidak yakin apa yang akan terjadi dengan sperma anaknya.
Setelah putra tunggalnya meninggal dalam dinas militer, pria ini berjuang untuk menggunakan sperma anaknya agar bisa punya cucu
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter