Pria Melbourne Gunakan Telepon dan Sandi Tutupi Rencana Tempur ke Suriah
Dalam sebuah persidangan terungkap, seorang pria asal Melbourne menggunakan beberapa telepon dan sandi sebagai upaya menyembunyikan niatnya untuk melakukan perjalanan ke Suriah dan ikut perang di sana.
Amin Mohamed, 25 tahun, tengah diadili atas tiga dakwaan membuat persiapan perjalanan ke luar negeri untuk terlibat perseteruan.
Pada hari terakhir sidangnya, jaksa Lesley Taylor mengatakan kepada juri, tiga jam penyadapan telepon yang disajikan selama dua minggu persidangan adalah bukti inti dari kasus melawan Amin ini.
Amin Mohamen tengah disidang dengan 3 dakwaan yang menyebutnya bepergian ke luar negeri untuk terlibat perseteruan.
Jaksa Lesley mengatakan, ‘tak adanya’ diskusi tentang pemberian bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah selama sadapan percakapan mengungkap tujuan sebenarnya dari rencana perjalanan Amin.
"Jika Amin Mohamed benar-benar akan ke Suriah untuk melakukan menjadi relawan, Anda mungkin berpikir bahwa akan ada beberapa pembahasan dari pihak yang mengatur perjalanan dan yang bepergian dengannya," sebutnya.
Ia menuturkan, "Anda mungkin berharap ada penjelasan di sana-sini, malahan Anda mungkin berharap ada serangkaian kata-kata. Tapi tak ada satu pun. Zip. Nada."
Jaksa Lesley mendesak juri untuk mengabaikan bukti yang diajukan Amin Mohamed, bahwa ia tak mengerti apa yang dimaksud si fasilitator perjalanan tertuduh ketika ia menggunakan kata-kata seperti "mati syahid" dan "mujahidin".
Dalam sebuah persidangan terungkap, seorang pria asal Melbourne menggunakan beberapa telepon dan sandi sebagai upaya menyembunyikan niatnya untuk
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat