Pria Mengaku Pastor Lecehkan Jamaah Dua Masjid di Australia

Robertson pun terang-terangan menjawab: "Karena saya benci agama Islam. Saya tidak membenci Muslim, saya benci agamanya."
Petugas polisi kemudian turun tangan dan memaksa aktivis gereja itu meninggalkan lokasi.
Kementerian Dalam Negeri dan Imigrasi telah memeriksa kasus Robertson serta membatalkan visa dan menahan pria ini pada Minggu malam, menunggu untuk dideportasi.
Mendagri Peter Dutton mengatakan "terganggu" dengan kejadian ini.
"Saya sangat menentang fitnah yang dilontarkan kepada orang karena keyakinan agama mereka," ujarnya.
"Saya ingin mempertegas bagi mereka yang datang ke negara kami. Bahwa negara kami jelas mendukung kebebasan berbicara. Namun kami tidak mentolerir ujaran kebencian dan mereka yang melecehkan orang yang melakukan kegiatan mereka di tempat ibadah," kata Menteri Dutton.
Sudah diperingatkan
Menutu Dutton, Robertson telah diperingatkan tentang perilakunya sebelum memasuki Australia.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia