Pria Mengaku Pastor Lecehkan Jamaah Dua Masjid di Australia

Robertson sering memposting khotbahnya di medsos dan juga merilis "dokumenter" terhadap keyakinan umat Mormon.
Di website gerejanya, Robertson menggambarkan gerejanya sebagai New Testament Independent Fundamental Baptist Church.
"Gereja kami adalah sekelompok penganut agama yang ramah dan berkeinginan kuat bagi khotbah alkitab yang benar, tidak diperlunak atau dikompromikan," katanya.
Di Selandia Baru, Robertson sebelumnya telah memicu kontroversi dengan menyebut yang terlibat pernikahan gay harus ditembak.
Dia juga menyebut Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern harus "kembali ke dapur dimana perempuan berada".
Pada tahun 2014 dia ditegur oleh Baptist Churches of New Zealand, yang mengatakan pria ini tidak pernah berafiliasi dengan denominasi mereka.
"Gereja-gereja Baptis Selandia Baru telah diremehkan oleh ujaran pedasnya, membuat banyak jamaah gereja dan pastor Baptis kami dikait-kaitkan oleh tindakan Robertson," katanya.
Polisi Selandia Baru disebut-sebut pernah menyelidiki Robertson namun kasusnya dihentikan karena tidak ada bukti yang menunjukkan dia melakukan suatu kejahatan.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia