Pria Sydney Diduga Paksa Istrinya Tinggalkan Australia Ke India
Menurut keterangan AFP, perempuan itu menghubungi organisasi Anti-Perbudakan Australia -yang berbasis di Universitas Teknologi Sydney, yang memberinya bantuan hukum.
Skala perdagangan manusia susah diperkirakan
Tim Perdagangan Manusia AFP mulai menyelidiki kasus tersebut pada bulan Mei dan menangkap suami dari perempuan tersebut -yang merupakan warga negara Australia -bulan lalu.
Ia didakwa melakukan tiga pelanggaran termasuk salah satunya perdagangan manusia. Nama pria itu tak bisa disebutkan karena alasan hukum.
Ia menghadapi Pengadilan Negeri Downing Centre di Sydney di mana panitera mengatakan kepadanya bahwa pelanggaran tersebut serius dan mendesaknya untuk mendapatkan nasehat hukum.
Pria itu mengatakan kepada pengadilan: "Istri saya meminta saya memesankan tiket untuk pergi ke luar negeri. Sekarang ia mengatakan bahwa saya memaksanya untuk pergi."
Ia tak mengajukan permohonan pembelaan dan jaminannya diteruskan. Kasus tersebut akan kembali disidangkan akhir bulan ini.
AFP mengatakan bahwa skala perdagangan manusia di Australia sulit diperkirakan karena jarang dilaporkan.
Penyidik menerima 150 rujukan sehubungan dengan perdagangan manusia untuk berbagai kasus termasuk kerja paksa, pernikahan paksa dan perbudakan seksual sepanjang tahun keuangan yang lalu.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata