Pria Terkaya Afrika Pengin Membeli Arsenal dan Memecat Wenger
jpnn.com, LONDON - Nama Aliko Dangote mendadak masuk obrolan penggila bola. Pria terkaya Afrika itu pengin membeli Arsenal. Dangote adalah miliuner Nigeria berusia 60 tahun, yang dari sebuah laporan memiliki kekayaan di atas EUR 9,5 miliar atau lebih dari Rp 149 triliun.
Forbes pernah menempatkan Dangote sebagai orang terkaya ke-43 di dunia dan ke-1 di Afrika.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, yang dikutip AS, Dangote mengatakan punya rencana membeli klub Premier League, Arsenal. Jika berhasil membeli Arsenal, langkah pertamanya di klub adalah memecat sang pelatih, Arsene Wenger.
"Hal pertama yang akan saya ubah adalah pelatih. Dia telah melakukan pekerjaan dengan baik, tapi orang lain juga harus mencoba peruntungannya," ujar Dangote.
Dia mengaku menjadi pendukung Arsenal sejak pertengahan 1980. Dangote mengatakan, dia akan mengajukan tawaran resmi membeli Arsenal setelah pembangunan kilang minyak miliknya di Lagos selesai.
Saham terbesar Arsenal saat ini dipegang oleh Stan Kroenke, 67 persen. Awal tahun ini, miliarder Rusia Alisher Usmanov yang merupakan pemegang saham minoritas Arsenal, berusaha membeli klub tersebut dengan tawaran EUR 1 miliar. Namun Kroenke menolak.
Dangote percaya, saat waktunya tiba, dia bisa meyakinkan Kroenke dan Usmanov untuk menjual klub yang saat ini ditaksir bernilai lebih dari EUR 2 miliar. "Jika mereka mendapatkan tawaran yang tepat, saya yakin mereka mau," tandas Dangote. (adk/jpnn)
Nama Aliko Dangote mendadak masuk obrolan penggila bola. Pria terkaya Afrika itu pengin membeli Arsenal. Dangote adalah miliuner Nigeria berusia
Redaktur & Reporter : Adek
- Klasemen Premier League: City Jeblok, Liverpool Menjauh
- Klasemen Premier League: Jangan Kaget Lihat Peringkat ke-14
- Liverpool vs Chelsea, Arne Slot: Mereka Mungkin Lawan Terberat Kami
- Bukayo Saka Optimistis Arsenal Juara Liga Inggris Musim Ini
- Hasil Liga Champions: Barcelona Antiklimaks, Atletico Madrid Butuh Gol Telat
- 14 Kartu Kuning Mewarnai Bournemouth Vs Chelsea, Liverpool Keok