Pria yang Tertembak Itu Tiga Kali Datang, Ogah Bayar Parkir

Pria yang Tertembak Itu Tiga Kali Datang, Ogah Bayar Parkir
Anggota Tim Densus 88 Mabes Polri saat mengevakuasi para penghuni ruko yang ada di samping TKP penembakan teroris di Komplek Ruko Blok A1 Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (9/3). Foto: Muhammad Iqbal/Satelit News.
Sodik mengaku dia hanya mendengar tiga tembakan. "Setelah itu saya dibawa keluar oleh petugas," katanya. Rinda dan Sodik juga sempat dibawa ke Polsek Pamulang untuk dimintai keterangan.

Polisi juga kemudian menyita komputer nomor 9 yang digunakanYahya (pria yang tertembak mati itu) sebelum tewas. Termasuk hardisk dan keyboard-nya. "Kata polisi untuk diperiksa di laboratorium," ujar Sodik pula.

Fuad, tukang parkir Multiplus menuturkan, Yahya, lelaki yang diduga teroris itu sering datang ke Multiplus pada malam hari. "Kalau tidak diantar temannya, biasanya dia datang sendiri," ceritanya.

Fuad mengaku ingat dengan sosoknya, karena tampangnya berewok dan matanya tajam. "Dia juga tak pernah mau bayar parkir. Mengucapkan terima kasih saja jarang. Tapi kita segan mau negur. Orangnya serius seperti aparat," katanya.

Penggerebekan teroris di Pamulang, Selasa (9/3) kemarin, mengagetkan warga di sekitarnya. Inilah kesaksian orang-orang yang berada di lokasi penggerebekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News