Pria yang Tertembak Itu Tiga Kali Datang, Ogah Bayar Parkir
Rabu, 10 Maret 2010 – 05:00 WIB
Saat penggerebekan, Fuad sendiri sedang berada di depan ruko. "Petugas datang menggunakan dua mobil, lalu tiga orang masuk. Setelah itu ada tembakan, terus teman-temannya datang ke atas," katanya dengan nada masih gemetar. "Terus terang, Mas, seumur-umur baru kali ini dengar suara pistol," tambahnya.
Sementara itu Agus Hidayat, pegawai restoran Amoris yang terletak di samping ruko Multiplus, punya cerita lain. Menurutnya, polisi sudah ada di sekitar ruko itu sejak pagi. "Ada dua orang bapak-bapak, wajahnya sangar, pakai celana jeans. Mereka pesan rawon untuk sarapan," katanya.
Amoris adalah warung makan khas Jawa Timur yang menyediakan aneka masakan. Menu andalannya adalah rujak cingur, gado-gado dan rawon. "Setelah itu, mereka pergi sebentar, tapi terus datang lagi kira-kira jam 10," lanjut Agus.
Menurut Agus pula, petugas Densus sebelum menyerbu, sempat menutup dulu akses pintu masuk restoran. "Saya mau keluar dihalangi. 'Sudah, masuk saja. Ada teroris.' Saya baru paham kalau bapak yang pesan rawon itu ternyata anggota Densus," katanya.
Penggerebekan teroris di Pamulang, Selasa (9/3) kemarin, mengagetkan warga di sekitarnya. Inilah kesaksian orang-orang yang berada di lokasi penggerebekan.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408