Pria yang Tertembak Itu Tiga Kali Datang, Ogah Bayar Parkir
Rabu, 10 Maret 2010 – 05:00 WIB
Apakah teroris yang tewas itu pernah makan di Amoris, Agus mengaku tak ingat sepenuhnya. "Soalnya biasa, kalau ada pengunjung warnet Multiplus pesan minuman atau makanan di sini, terus kita antarkan," katanya.
Penggerebekan itu sendiri juga membuat roda bisnis di komplek ruko Jalan Siliwangi berhenti sejak siang hari. "Kita lebih baik tutup. Takut tersangkut-sangkut," kata Linda, pegawai gerai Grapari Telkomsel yang berada di dekat Multiplus. Pemilik salon Rinova yang selisih dua ruko dengan Multiplus juga buru-buru menutup pintu tempat usahanya.
Sementara, ratusan warga yang menonton proses evakuasi itu, juga sempat membuat ruas jalan macet total. AKP Suhardi, petugas polisi lalu lintas di lokasi menuturkan, kemacetan mencapai 10 kilometer.
Selain menggerebek ruko Multiplus, korps burung hantu - sebutan Densus 88 - sendiri juga bergerak ke Jalan Dr Setiabudi, Gang Asem, RT 03/05, Pamulang Barat. Lokasinya sekitar 15 menit perjalanan dengan motor dari Multiplus. Di sana, tim Densus menembak dua orang lelaki dan menangkap dua orang yang lain.
Penggerebekan teroris di Pamulang, Selasa (9/3) kemarin, mengagetkan warga di sekitarnya. Inilah kesaksian orang-orang yang berada di lokasi penggerebekan.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408