Pria yang Tertembak Itu Tiga Kali Datang, Ogah Bayar Parkir
Rabu, 10 Maret 2010 – 05:00 WIB
Hamid, pemilik warung di sekitar rumah Dr Fauzi menuturkan, malam sebelum penggerebekan ada beberapa orang yang numpang merokok di teras rumahnya. "Ada tiga orang. Mereka berjaket hitam, mungkin polisi," kata Hamid.
Sekitar pukul 21.00 WIB ketiga orang itu datang, dan baru pamit setengah jam kemudian. "Saya tidak apa-apa, karena pemuda kampung juga sering numpang merokok di sini," katanya.
Pagi hari saat penggerebekan, rumah Dr Fauzi sudah sepi. "Tahu-tahu saya lihat ada dua mobil datang, dan 'dor-dor', ternyata menembak yang pakai motor Thunder," kata Hamid pula.
Satu orang disebutkan langsung jatuh di samping motor, sementara satu yang lain sempat berupaya masuk ke dalam rumah. "Saya tidak ingat berapa kali tembakannya. Begitu saya mendengar suara itu, saya langsung lari ke luar rumah. Sudah banyak polisi pakai senjata dan kacamata hitam," katanya.
Penggerebekan teroris di Pamulang, Selasa (9/3) kemarin, mengagetkan warga di sekitarnya. Inilah kesaksian orang-orang yang berada di lokasi penggerebekan.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408