Prihatin Birokrat Muda, KPK Perlu Terlibat
Kamis, 19 April 2012 – 04:04 WIB

Prihatin Birokrat Muda, KPK Perlu Terlibat
JAKARTA – Tak sedikit kalangan birokrat muda yang terjebak pada tindakan korupsi. Pemicunya adalah perilaku konsumerisme yang mewabah di lingkungan birokrasi. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Apalagi itu terjadi pada kelompok birokrat muda yang sejatinya menjadi simbol perbaikan dan perubahan menuju birokrasi yang modern, sehat, dan bebas korupsi. Dia mencontohkan tak sedikit birokrat muda yang baru bekerja sudah dapat mengabil cicilan mobil. Padahal pendapatan yang diterima oleh pegawai sipil itu tak lebih dari Rp 5 juta per bulan. Mobil yang dikreditkan pun sangat mahal. Tak cukup itu, Busyro menambahkan, cicilan tersebut diperberat dengan berbagai cicilan lainnya seperti elektronik dan lainnya. Semua tak lebih sebagai perilaku konsumerisme dan gaya hidup saja. ”Jika sudah begitu, tentu pegawai-pegawai muda tersebut tak mungkin lolos dari upaya mencari penghasilan yang tak halal,” tambah mantan Ketua KPK ini.
Demikian yang dikatakan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pencegahan KPK saat menghadiri pencanangan zona bebas korupsi di intansi pemerintah di Hotel Sahid, Jakarta.
”Justru para birokrat muda itulah yang ikut masuk dalam tindakan korupsi. Ini sangat memprihatinkan,” tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Tak sedikit kalangan birokrat muda yang terjebak pada tindakan korupsi. Pemicunya adalah perilaku konsumerisme yang mewabah di lingkungan
BERITA TERKAIT
- Satgas Cartenz Masih Selidiki Kasus Rumah Terbakar di Pruleme
- Honorer Bisa Tenang, Pemda Janji Tak Ada PHK, Kesejahteraan PPPK Paruh Waktu Dijamin
- Menteri Lingkungan Hidup Setop Open Dumping di 343 TPA
- Istana Minta Perusahaan Swasta Terapkan Waktu Kerja Fleksibel Jelang Lebaran
- Pimpinan KKB Kabur dari Lapas Wamena, Satgas Cartenz: Kami Kejar Sampai Tertangkap Kembali
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto