Prihatin Birokrat Muda, KPK Perlu Terlibat
Kamis, 19 April 2012 – 04:04 WIB
Dorongan konsumerisme dan gaya hidup yang berlebihan, lanjut dia, memaksa para PNS tersebut mencari celah. Kondisinya diperparah dengan lemahnya kontrol instansi, sehingga memicu terjadinya kesempatan melakukan korupsi. Apalagi, sambung dia, kemampuan mencari celah tersebut dipermudah dengan munculnya kebijakan-kebijakan. Akibatnya membentuk sistem yang tercipta secara sendirinya. Bahkan, dianggap legal dan biasa.
Baca Juga:
”Terbentuklah sistem, melalui kebijakan-kebijakan atau proses legislasi untuk melegalkan korupsi,” terangnya.
Terkait persoalan itulah, lanjut dia, KPK terus mendorong upaya pencegahan korupsi di lingkungan instansi pemerintah. Pembentukan zona integritas wilayah bebas korupsi menjadi sangat penting. Sebagai upaya bersama melawan korupsi.
Direktur Indonesian Budget Center, Arif Nur Alam menegaskan, budaya konsumerisme di lingkungan birokrat memang sudah lama terbentuk. Perilaku itu ditandai dengan perubahan gaya hidup birokrat yang terlalu modernistik. ”Lihat saja birokrat lebih menjaga penampilan dibandingkan pelayanannya. Mereka lebih bangga memiliki mobil, dari pada memperbaikan pelayanan publik,” pungkasnya.
JAKARTA – Tak sedikit kalangan birokrat muda yang terjebak pada tindakan korupsi. Pemicunya adalah perilaku konsumerisme yang mewabah di lingkungan
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK